Blogging sebagai Aspek Reflektif bagi Seorang Pendidik
Blogging sebagai
Aspek Reflektif bagi Seorang Pendidik
Resume Grup Belajar
Menulis Gelombang 2 bersama OM Jay dengan Narasumber Agus Sampurno - Pertemuan
1
Alhamdulillah, akhirnya saya
menulis kembali di blog ini sebab termotivasi melalui grup menulis online
bersama Om Jay dengan narasumber hebat Bapak Agus Sampurno. Alhamdulillah
Beliau adalah sosok guru luar biasa menginspirasi, profilnya bisa dilihat di
https://gurukreatif.wordpress.com/ , sedangkan Om Jay (Bapak Wijaya Kusuma,
https://wijayalabs.wordpress.com/) bertindak selaku moderator.
Ini merupakan pertama kalinya dalam hidup saya mengukuti
kelas menulis. Pada Pertemuan pertama dilaksanakan tanggal 24 Januari 2020 pukul
19.16 WIB. Pak Agus memfasilitasi diskusi mengenai blogging sebagai aspek reflektif bagi seorang pendidik. Pak Agus
berpendapat bahwa Saat ini seorang guru diperlukan inovasi nya dikarenakan
semua katup yg sebabkan mandeknya Kreativitas sudah dibuka. Misalnya :
1. RPP menjadi lebih
aplikatif
2. Kepemimpinan
diupayakan agar dimiliki juga oleh guru sebagai guru penggerak
3. Membuat blog erat
kaitan nya dengan inovasi
Selanjutnya pak Agus
menjelaskan mengenai SALAH PAHAM MENGENAI INOVASI:
1.
Inovasi tidak melulu soal teknologi
2.
Inovasi hanya lahir dari kepala sekolah yg hebat kemudian guru tinggal
melaksanakan.
3.
Inovasi adalah produk. Padahal inovasi adalah budaya.
4.
Inovasi sama dengan kreativitas
5.
Inovasi lahir dari sekumpulan orang pintar
6.
Inovasi lahir dari kesulitan alias the power of kepepet.
7.
Inovasi lahir begitu saja.
8.
Inovasi lahir karena dipaksa
Hambatan
inovasi menurut kaum pendidik dan pemimpin di sekolah
1.
Ujian nasional
2.
Pihak dinas
3.
Rekan sekerja
4.
Input siswa
5.
Waktu yg sedikit
6.
Bullying antar guru
7.
Kepala sekolah atau rekan sekerja yg cuek
8.
Biaya
9.
Sarpras
10.
Kurikulum
11.
Orang tua siswa
12.
Kewajiban membuat administrasi
pengajaran
DUA JENIS PERUBAHAN YG
TERJADI DI DUNIA PENDIDIKAN:
1. DISRUPTIVE. Perubahan bersifat memaksa. Aplikasi
Ruang Guru misalnya ia bukan mengantikan peran guru. Aplikasi tsb hanya
menggantikan guru yg malas, yg mabuk akan status PNS namun malas belajar
kembali, guru yg bahagia mengajar sekedar nya saja apalagi ditunjang oleh
kepsek yg cuek .
2. INCREMENTAL. Mungkin tafsirannya adalah perubahan
yg terstruktur, melibatkan semua pihak, didokumentasikan dan dirayakan saat ada
perubahan/perbaikan sekecil apapun itu. Open minded terhadap kesalahan.
Menjadikan kesalahan sebagai batu lompatan
Selanjutnya Pak Agus bercerita mengenai Google. Sebagai perusahaan yang
mempunyai rasio 80:20. Artinya 80 persen waktu karyawan nya digunakan utk
mengerjakan tugas atau pekerjaan wajib
nya. Sementara 20 persen digunakan utk bereksperimen yang difasilitasi oleh
perusahaan dgn memberikan kesempatan utk berpresentasi di depan petinggi
perusahaan. Karyawan yang inovasi nya dipandang berharga akan diberi
pembiayaan.
Cakupan inovasi cukup luas, dan memang benar bahwa
generasi saat ini menyukai teknologi. Saat yang sama guru bisa menggabungkan
keduanya misalnya dengan melakukan inovasi dalam proses pembelajaran dahulu
baru dicari apakah ada teknologi yang bisa mendukung. Misalnya guru yg
berinovasi membuat siswanya rajin dan menjadi pandai menulis kemudian belajar
cara membuat blog utk kelasnya. Agar tulisan siswanya bisa dibaca lebih luas
audiensnya. Jadi mesti aspek pedagogik dahulu baru teknologi. Bisa mulai dengan
prinsip ATM
Misalnya
guru yg berinovasi membuat siswanya rajin dan menjadi pandai menulis kemudian
belajar cara membuat blog utk kelasnya. Agar tulisan siswanya bisa dibaca lebih
luas audiens nya. Jadi mesti aspek pedagogik dahulu baru teknologi. Bisa mulai
dengan prinsip ATM
- Amati
- Tiru
- Modifikasi
Jika
rekan kerja yg cuek atau pimpinan sekolah yg cuek maka pastikan anda punya
‘tempat bermain di luar’. Tempat bermain maksudnya adalah:
1. Komunitas
2. Follower
3.
Teman di FB
Bergabunglah
dengan masyarakat kreatif. Banyak pendidik yg masuk jebakan pertemanan,
misalmya di Facebook semata hanya masuk pada grup grup yg menyuarakan
kesejahteraan tanpa mau lebarkan sayap, belajar dari orang yg sdh lebih dulu
berkembang. Dengan menulis di blog maupun di media sosial, anda akan jadi orang
yg ‘terlihat’ pintar dan kreatif. Jika anda lakukan berulang kali, maka dua
sifat diatas akan melekat pada diri anda.
Lalu Bagaimana cara anda belajar sebuah hal
atau keterampilan yang baru?
- Mengamati,
mencoba dan berusaha sampai sukses.
- Berani
mencoba dan fokus mempelajarinya
- Mencoba
dan berusaha Termasuk dalam hal mempelajari kegiatan menulis di blog
Jika anda guru SD Anda bisa belajar dari:
1. YouTube
2.
Rekan yang sudah membuat
Jika
anda guru SMP dan SMA, anda bisa sibukkan diri dgn menulis lalu ajak atau
tunjuk siswa yg mahir IT utk mempelajari dan membuatkannya utk anda. Sampai
akhir nya anda bisa memposting tulisan anda sendiri.
Ide mengenai inovasi datang dari masalah yg
terjadi. Sebuah solusi pemecahan masalah hanya bisa disebut inovatif bila:
1. Memberikan solusi
2. Berbiaya murah
3. Mudah ditiru
4.
Gampang dilacak bukti perubahan nya
Terkait
dengan masalah yang pak agus alami ketika siswa mengajak diskusi,mereka tidak mampu mengeluarkan
pendapat dan tidak punya keberanian. Gunakan kertas post it, atau kalau tdk ada
potong kertas a4 jadi 4 bagian. Minta siswa menulis jawaban pertanyaan di
kertas tsb lalu ditempel di tembok dgn demikian semua nyaman dalam menjawab.
Ada beberapa jenis blog yang ia ketahui, jika berkenan:
1. Review produk
2. Memberikan tips dan trik
3.
Bercerita pengalaman (personal branding)
Saat
Pak Agus memulai menulis, motivasi nya lebih pada karena ia dilanda ‘burn out’
atau kelelahan menjalankan profesi sebagai pendidik. Waktu itu Facebook masih
sangat baru di dunia maya. Karena Facebook belum terkenal maka belum ada
istilah ‘curhat di dunia maya’ Jadilah ia melakukan curhat lewat platform blog
yaitu wordpress. Namun ia berpikir, akan sangat sayang jika ia semata curhat
namun tidak berbagi solusi. Maka hal yang ia lakukan waktu itu adalah
1. Mulai dengan berpikir kesulitan apa sebagai
guru.
2. Mencari atau riset di internet mengenai
solusi keluhan saya itu
3.
Mengujicobakan di kelas
4.
Menulis hasilnya di blogAda banyak manfaat yang dirasakan Pak Agus dalam menulis di blog:
1. Makin mencintai dunia pendidikan
2. Promosi dalam bidang pekerjaan. Waktu memulai
menulis blog ia adalah guru, kemudian menjadi kepala sekolah dan saat ini
menjadi konsultan, pembicara serta
pemimpin program peningkatan kualitas pendidikan di beberapa provinsi di
Indonesia.
3. Menjadi pembicara
Seorang pembicara tidak akan menjadi seorang yg
handal tanpa ia menjadi penulis.
Dikarenakan saat menulis ia akan melakukan riset yg
akan membuat materi yg dibawakan sebagai pembicara menjadi bernas dan bermakna.
Ada hal yg tidak akan anda duga saat menjadi penulis. Keterampilan anda menjadi
berbuah dengan tambahan profesi sebagai pemateri/pembicara dan fasilitator.
Anda hanya harus belajar sedikit lagi mengenai andragogy (pendidikan orang
dewasa).
Narasumber berkesimpulan bahwa :
1. Menulislah singkat singkat saja. Saya
terinspirasi betul dengan Seth Godin yang tiap hari menulis diblognya dengan
singkat namun padat pengetahuan dan intisari pengalaman.
2. Jika sudah terbiasa menulis maka akan merasa
kurang jika belum menutup hari dengan menulis.
3. Menuliskah dimana
saja dan dengan alat apa saja.
Saat saya menulis tulisan ini saya gunakan fasilitas
notes di smartphone saya, sambil menikmati perjalanan berangkat kerja dengan
komuter di pagi hari. Jadi tidak mesti menunggu berhadapan dengan laptop atau
komputer baru menulis.
Indahnya Berbagi by Sila
selamat menjadi blogger dan rasakan kenikmatannya
ReplyDeleteAlhamdulillah... Terimakasih dukungannya Om Jay 😊
Delete